Pembelanjaan Ekspansi
1.
Pengertian-pengertian pembelanjaan ekspansi
Pengertian
ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa “Ekspansi
dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau
modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus
didalam perusahaan”.
Ekspansi
perusahaan di sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal ini diperlukan oleh
suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta
untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
Ekspansi
adalah memperbesar perusahaan baik dengan jalan mendirikan usaha baru dengan
produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat lain ataupun juga
meningkatkan produksi barang yang telah diproduksi.
Deskripsi
ekspansi :
1 aktivitas
memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain;
2
peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha (expansion)
2.
Motif-motif pembelanjaan ekspansi
a.
Motif Ekonomi
Apabila
ekspansi suatu perusahaan didasarkan pada pertimbangan untuk memperbesar atau
menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif
ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap produk
atau jasa yang diprodusi oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi
produknya mendorong perusahaan tersebut untuk memperbanyak produksinya guna
mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luas pasar .Makin besar jumlah
produk yang dapat dijual, berarti semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan
laba yang lebih besar, sehingga dengan demikian setiap pimpinan perusahaan
mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu mengembangkan dan meluaskan
perusahaanya. keuntungan yang diperoleh perusahaan antara lain sebagai berikut:
1. Alat
pengukur prestasi perusahaan
2. Dapat
dipergunakan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan
3. Sebagai
sumber dana perusahaan
b.
Motif
Psikologis
Yaitu
ekspansi yang didasarkan pada ambisi personal dari pemilik atau pimpinan
perusahaan untuk memperoleh prestige dan kekuasaan yang lebih besar.
Motif ini
berhubungan dengan personaliti pemimpin perusahaan. Bisa jadi pemimpin
perusahaan dengan sifat penantang resiko (risk seeking) berada pada motif ini.
Ekspansi yang dilakukan dalam kategori motif psikologis semacam ini seringkali
atau bahkan tidak melakukan perhitungan ekonomis terdahulu. Bahkan pada
sebagian pengusaha terdapat syndroma ekspantion yaitu keinginan untuk terus
melakukan ekspansi usaha. Hal yang menonjol dari motif psikologis ini adalah
lebih didorong oleh insting atau judgment berupa kebenarian untuk mengambil
resiko meskipun tanpa didukung oleh pertimbangan rasionalitas yang matang.
Dengan
demikian bahwa ekspansi merupakan suatu bentuk perluasan usaha baik dalam
meningkatkan komponen aktiva lancar, aktiva tetap atau lainnya guna sebagai
motif yang meningkatkan nilai ekonomi maupun ambisi personal dari pimpinan
perusahaan untuk mencapai tujuan.
- 3.
Bentuk-bentuk pembelanjaan ekspansi
Menurut W.Bayard
Taylor, yang dikutip oleh Bambang Riyanto, dalam buku Dasar-Dasar Pembelanjaan
Perusahaan (1992 : 233) menerangkan bahwa : “Bentuk atau type ekspansi
dibedakan menjadi Busniness expansion dan Financial expansion”
- a.
Business
expansion
Business
expansion adalah
ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan struktur modal. Dalam
bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama,
tetapi hanya menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produsi
yang tersedia di dalam perusahaan. Oleh karenannya perusahaan tidak menambah
aktiva tetap, maka tidaklah dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga
tidak mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Kebutuhan modalnya untuk
keperluan ekspansi ini adalah berangur-angsur semakin besar, sehingga bentuk
ekspansi ini sering pula disebut Ekspansi yang berangsur-angsur.
b.
Financial expansion
Bentuk
ekspansi lain ialah apa yang disebut Financial expansion yaitu ekspansi
yang dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisasi
alat-alat produksi yang lama, mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan
lain, penggabungan dengan perusahaan lain dan lain-lain, bentuk ekspansi yang
membutuhkan tambahan modal jangka panjang, sehingga bentuk ekspansi ini
mengakibatkan perubahan struktur modalnya. Ekspansi ini dilakukan dengan
menambah atau memperbesar jumlah yang melampaui kapasitas perusahaan, sehingga
penambahan dana untuk aktifa maupun lancar mutlak dibutuhkan. Bentuk ekspansi
ini sering pula disebut Ekspansi yang melonjak.
4.
Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi
Pembelanjaan
ekspansi bila di lihat dari sumber-sumber pembiayaannya dapat dipenuhi dengan
dana intern atau dana ektern. Bambang Riyanto dalam buku Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan (1992 : 235) bahwa :
Sumber-sumber
pembelanjaan ekspansi, adalah :
Untuk
ekspansi yang berangsur-angsur yaitu :
- Sumber Dana Intern, adalah dana yang berasal
atau dibentuk di dalam perusahaan sendiri seperti, cadangan untuk
ekspansi, laba dan akumulasi penyusutan.
- Sumber Dana Ekstern, yaitu dana yang berasal dari
luar perusahaan, seperti kredit dari penjual dan kredit dari bank.
- Untuk ekspansi yang melonjak
yaitu :
- Sumber
Dana Intern,
seperti Cadangan Ekspansi; Laba; Akumulasi penyusutan aktiva tetap.
- Sumber
Dana Ekstern,
seperti Kredit dari penjual; Kredit jangka menengah dari “supplier” atau
“manufacturer”; “Leasing”; Kredit dari Bank; Mendapatkan modal dari
pasar modal.
5. Kesimpulan
Tidak ada
sesuatu yang konstan. Tidak ada kehidupan politik, kehidupan sosial, dan
kehidupan ekonomi yang tidak berubah. Demikian pula halnya dengan perusahaan,
selalu ada perubahan. Setiap perusahaan yang ingin tetap hidup dan sukses
haruslah berusaha agar dapat selalu berkembang. Berkembangnya atau makin
besarnya perusahaan selalu menyangkut masalah pembelanjaan. Perusahaan yang
mengadakan ekspansi selalu membutuhkan tambahan modal. Kebutuhan modal untuk
keperluan ekspansi semakin lama semakin besar karena sifat ekspansi perusahaan
yang dilakukan secara berangsur-angsur.
Pada umumnya
ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja karena perusahaan bekerja
dengan kapasitas produksi yang sudah ada. Namun, apabila kemudian perusahaan
harus menambah alat produksi than lama, atau membangun pabrik baru, maka
kebutuhan modalnya akan bertambah. Pada ekspansi ini selain dibutuhkan tambahan
modal kerja juga dibutuhkan tambahan modal tetap. Dengan demikian, pengertian
ekspansi itu di maksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja
saja, atau modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan
terus-menerus didalam perusahaan.
Pembelanjaan
ekspansi terdiri dari beberapa motif yaitu Motif Ekonomi dan Motif Psikologis.
Bentuk atau tipe ekspansi diantaranya Busniness expansion dan Financial
expansion. Sumber-sumber pembelanjaan ekspansi yaitu berasal dari dana intern
dan ekstern.
Komentar
Posting Komentar