MAKALAH EKONOMI POLITIK IMPLEMENTASI KONSEP DAN TEORI EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “IMPLEMENTASI KONSEP DAN TEORI EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL”.
   Pada kesempatan ini, kami haturkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mengambil bagian dalam proses penulisan, editing dan pencetakkan sehingga makalah ini dapat selesai.
   Apa yang disampaikan kepada pembaca saat ini baiklah dilihat sebagai suatu usaha bersama dalam membekali pembaca untuk memiliki pengetahuan serta keterampilan dan karena itu dapat dipahami, tetapi juga dapat menjadi referensi dalam kaitan dengan pendekatan ekonomi terhadap politik.
   . Oleh karena itu, makalah ini dapat dipakai sebagai acuan bagi pembaca untuk mengembangkan diri sesuai dengan kondisi yang ada. Diharapkan pembaca dapat memahami materi ini dengan cara banyak melaksanakan tugas-tugas, kerja kelompok dan praktik nyata.
   Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran sangat kami haragpkan demi penyempurnaan di masa mendatang.


Kupang,  Desember 2012


Penulis







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENULISAN……………………………….…………………………………………………….. MANFAAT PENULISAN……………………...……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
EKONOMI POLITIK DALAM PENERAPAN……………………………...…………...………………… KEBIJAKAN NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN…………………...…………………. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PROTEKSI…………………………………. TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI……………………………………………………………. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM STUDI PEMBANGUNAN………………………………….. PERUBAHAN REZIM INTERNASIONAL………………………………………………………………... MASALAH KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN……………………………………... TEORI DAN KONSEP BANTUAN LUAR NEGERI……………………………………………………… BADAN-BADAN MULTILATERAL DAN BILATERAL………………………………………………...
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….………………………………………………………………………………………








BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ekonomi politik merupakan disiplin teoritis,ilmu mengenai dalil-dalil ekonomi dan politik yang berhubungan satu sama lain. Dalil (hukum) ekonomi berupa: koneksi-koneksi atau hubungan-hubungan yang acapkali berulang dari tindakan-tindakan manusia yang kompleks, secara temporer juga terjadi karena perkembangan sejarah sesuatu masyarakat, sehingga kegiatan tersebut berulang-ulang dengan cara yang khas dan memiliki pola ketertiban sendiri.
Konsep-konsep dan teori-teori dalam Ekonomi Polotik dirumuskan oleh adanya dalil-dalil ekonomi dan politik secara substansial dan kontekstual. Secara substansial menyangkut kontensi atau isi yang terkandang dalam studi atau pengetahuan yang berkaitan tentang apa yang dipelajarinya,untuk apa manfaatnya, sejauh mana wilayah keilmuan dan kemudian menyangkut metode kerja, sifat-sifat dasar filosofis dari hubungan-hubungannya berua kausalitas,korelasi dan perkaitan secara timbalbalik, sejajar atau saling mencoba mendomonasi diantara proses ekonomi dan politik. Secara kontekstual adalah berkaitan dengan ruang dan waktu: kapan dan bilamana ia berlaku, dimana dan hingga sejauhmana jangka waktu bertahannya dalam sejarah.
Ekonomi politik juga merupakan studi dan enyelidikan atas aspek-aspek proses ekonomi yang terwujud dalam tepri-teori ekonomi dan politik yang teoritis. Dalam implementasinya, Ekonomi politik mempelajari proses-proses ekonomi konkret dan atau terapan/perpakai yang dapat diimplementasikan pada wakti-waktu tertentu dan situasi maupun kondisi tertentu. Ekonomi Politik tidak semata-mata mempelajari perumusan ekonomi deskriptif secara kuantitatif berupa statistic ekonomi ataupun studi tentang pembagian ekonomi deskriptif dalam bentuk geografi ekonomi dan konvensional. Ekonomi Politik dalam makna teoritis, juga tidak terpisahkan (berkombinasi) dengan ekonomi terapan (applied economic) karena berkaitan dengan pembahasan/penyelidikan mengenai proses-proses ekonomi secara komprehensif yang bagian-bagiannya dihubungkan satu sama lain dengan hukum-hukum atau teori-teori ekonomi.
Dalil-dalil atau teori-teori ekonomi, tidaklah bekerja secara terpisah,kecuali memang dipisahkan secara mikro. Ekonomi yang berkaitan dengan soal kemasyarakatan akan berkombinasi dalam bentuk ekonomi sosial,politik dan lainnya berupa suatu system yang unsure-unsurnya saling berkesinambungan satu sama lainnya. Cara atau metode kerjanya teori-teori itu merupakan proses interaktif berbagai aspek perubahan sosial, formasi sosial, stratifikasi/lapisan sosial, lingkungan hidup dan ekosistem, dan sudah tentu menyangkut persoalan otoritas peranan Negara dalam menjalankkan kebijakan-kebijakan ekonominya, baik yang melintasi batas-batas Negara maupun domestic.
Ada beberapa konsep teori yang merupakan akar utama dalam studi ekonomi politik, menyangkut analisis paradigma ekonomi dan paradima-paradigma politik. Dalam tulisan ini dibahas konsep-konsep dan teori-teori yang dianggap paling banyak diperbincangkan terutama pada bentangan kontemporer sesuai dengan perkembangan zamannya. Diantaranya, politik ekonomi, keterbelakangan, saling ketergantungan, rezim internasional, perkembangan ekonomi, kesejahteraan dan teori-teori kontemporer lainnya.

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui dan meningkatkan pola pikir ilmiah mahasiswa mengenai implementasi konsep dan teori ekonomi politik internasional.

C.    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah mempermudah pembaca dalam mempelajari implementasi konsep dan teori ekonomi politik internasional dan dapat dijadikan bahan referensi dalam proses pembelajaran.




































BAB II
PEMBAHASAN


A.    Ekonomi Politik Dalam Penerapan
Baik substansi dan kontektualitas dari ekonomi politik yang sehari-hari dikenal  sebagai ilmu terpakai dari segenap aktivitas factor ekonomi dan politik yang saling bersentuhan bagaikan dua sisi dari satu mata uang, antara lain yaitu politik ekonomi. Sebagaian orang menulis tentang ekonomi politik dalam istilah yang disamakan dengan sebutan politik ekonomi. Sesungguhnya istilah ekonomi politik dan politik ekonomi memiliki perbedaan pemahaman. Politik ekonomi merupakan unsure dari ekonomi politik dalam maknanya yang praktis atau terapan (applied economic), yang merupakan aplikasi dari sebagian tugas dan fungsi pemerintah dalam melaksanakan kegiatan ekonomi berbentuk strategi, dan/atau kebijakan. Ia umumnya dirancang melalui lembaga formal kenegaraan untuk kepentingan bangsa dan Negara sesuai dengan temporarisasinya. Dalam hal ini pemerintah dapat melibatkan diri secara langsung dan tidak langsung untuk “mengatur” sirkulasi ataupun gerak perekonomian nasional secara menyeluruh hingga ke mekanisme pasar sekalipun.
Politik ekonomi, terutama adalah upaya untuk mengantisipasi berbagai perkembangan perekonomian yang tidak seimbang melalui tindakan-tindakan pencegahan, perbaikan terhadap gangguan keseimbangan yang penting. Tujuan politik ekonomi itu sendiri biasanya membantu bekerjanya perkembangan mekanisme pasar menjadi stabil, menyangkut produktivitas, investasi, neraca pembayaran, fiscal, moneter, perdagangan domestic dan internasional, pertunbuhan ekonomi, dan lainnya secara makro. Instrument yang digunakan untuk melaksanakan politik ekonomi itu umumnya berupa peraturan-peraturan dan perundangan, ketentuan pemerintah/Negara seperti larangan dan pembatasan, tarif, fiscal atau pajak, cukai, pembatasan-pembatasan, maupun penerapan harga-harga yang invertensi dipasaran dalam bentuk tindakan dan kebijakan yang dirumuskan secara terencana oleh pemerintah.
1.      Kebijakan mengenai tarif dan kuota
â      Tariff selalu mencuitkan kemakmuran dunia
â      Tariff biasanya menciutkan kemakmuran suatu bangsa termasuk Negara yang mempunyai tariff tersebut
â      Sebagai aturan umum, apapun yang dapat dilakukan tarif bagi suatu Negara, hal-hal lain dapat memberikan manfaat lebih baik
â      Kecuali kasus untuk perdagangan bebas
2.      Hambatan tarif dan bukan tarif dari Negara-negara kaya
â      Insentif ekspor dari Negara-negara maju
â      Bantuan penyesuaian
â      Dampak kebijakan ekonomi domestic
â      Promosi ekspor dan program subsidi
B.     Kebijakan Neraca dan Pembayaran dan Perdagangan
Studi tentang kebijaksanaan neraca pembayaran merupakan bagian dari konsep politik ekonomi yamg menjadi telaah makro ekonomi politik. Namun ia juga dapat dimasukan dalam konsep public policy bila perspektifnya berkaitan dengan proses pembuatan keputusan oleh pemerintah/Negara.
Sementara itu, apa yang kita kenal sebagai neraca perdagangan adalah berhubungan dengan benda-benda yang diperdagangkan secara internasional, baik secara fisik maupun jasa-jasa seperti perkapalan, asuransi, komunikasi, turisme dan lainnya. Neraca perdagangan dan dan neraca jasa-jasa bersama-sama adalah neraca pembayaran. Hal-hal yang terkait secara langsung dengan posisi neraca pembayaran itu menurut Kindleberger, terbagi atas empat pola berikut:
1.      Periode atau waktu yang cukup lama
2.      Sifat dari openness of economy
3.      Masalah pengangguran
4.      Dasar-dasar kontinyu dari equilibrium
Keseimbangan neraca pembayaran dan politik
â      Ekuilibrium melalui waktu
â      Ekuilibrium statis
â      Ekuilibrium dinamis
â      Ekonomi terbuka, Pengangguran, dan disekuilibrium
â      Beberapa kejadian disekuilibrium

C.    Kebijakan Perdagangan internasional dan Proteksi
Dalam studi ekonomi politik, posisi kebijakan perdaganagn adalah sangat sentral. Kebijakan perdagangan merupakan salah satu analisis substansi pokok yang  juga melandasi lahirnya konsep dan teori dalam ekonomi politik.kebijakan perdaganagn menurut M.L.Jhingan, dalam bukunya The Economy of Development and Planing (1990:579) mengatakan, sebagai suatu kebijakan yang dapat menopang percepatan laju pembangunan ekonomi adalah dengan cara:
1.      Memungkinkan Negara terbelakang memperoleh bagian lebih besar dari pada manfaat perdagangan.
2.      Meningkatkan laju pembentukan modal
3.      Meningkatkan industrialisasi
4.      Menjaga keseimbangan neraca pembayaran
Guna mendukung suatu kebijakan perdagangan yang dapat membantu para oelaku-pelaku dilapangan, pada dasarnya pemerintah berupaya memeberikan insentif dan perlindungan berupa suatu proteksi yang dapat dirasionalisasi dengan argument-argumen:
1.      Term of trade. Bahwa perubahan term of trade yang menguntungkan suatu Negara akan memeberi peluang bagi Negara yang bersangkutan untuk memperoleh surplus pendapatan nasional.
2.      Rasio tabungan. Untuk pembentukan modal, salah satu cara yang penting ialah dengan tabungan domestic, dengan membatasi impor komoditas konsumsi melalui pengawasan langsung atau pendapatan bea masuk.
3.      Investasi asing. Proteksi juga relevan untuk sumber pembentukan modaldengan menarik investasi asing bagi Negara berkembang khususnya, dan model kerjasama penanaman modal yang dilakukan oleh Negara-negara industry maju
4.      Industry muda. Bagi Negara sedang berkembang, pilihan industrialisasi menjadi amat rasional karena pendekatan kapitalistik berpengaruh kuat pada elit politik.



D.    Teori-teori Pembangunan Ekonomi
Mengenai konsepsi pembanguna ekonomi, terdapat dua pemahaman yang mendasar, pertama menyanmgkut teori-teori ekonomi pembangunan yang masih memusatkan diri hanya pada syarat-syarat ekonomi belaka. Kedua, menyangkut teori-teori pembangunan ekonomi dunia ketiga yang dikatakan oleh Symson Chodak dalam bukunya Societal Development (1973: 227), yang menghadapkan dua factor penting untuk dipelajari, yaitu:
1.      Mencari dan menerangkan penyebab persoalan yang menyangkut ekonomi dan bukan ekonomi, yang mungkin menjadi kendala atau pendorong bagi pembangunan.
2.      Menyusun teori-teori perspektif, tujuan atau target diseratai rumusan-rumusan pemecahan terhadap masalah-masalah bukan ekonomi, tetapi timbul karena proses ekonomi.
Dalam acuan peneoriannya, Chodak membuat suatu teorema yang disebutnya sebagai pertumbuhan persistemanyang intinya berpangkal pada asumsi bahwa proses perubahan sosial sebagai cirri utama pembangunan, selalu mengandung semacam konflik atau bentuk ketegangan. Akan tetapi semuanya bergerak pada arah saling ketergantungan dalam membentuk system yang lebih baik, apapun itu bentuknya. Dalam hal ini Chodak menyebut 5 pendekatan utama:
1.      Teori pembangunan yang berupa evolusi
2.      Teori pembangunan yang menekankan proses menuju pada kesalingtergantung
3.      Teori motivasi yang mendorong aktivitas pembangunan
4.      Teori tentang aspek-aspek tertentu dari proses pembangunan masyarakat
5.      Teori tentang pola-pola proses pembagunan ekonomi

E.     Pendekatan-pendekatan Dalam Studi Pembangunan
1.      Pendekatan Linier Stage
Pedekatan linier stage berasal dari kemajuan Marshall Plan Amerika Serikat untuk membantu keuangan dan teknis recovery program di Eropa Barat sehabis perang duia kedua. Eropa barat bangkit dari kehancurannya dan menjadi Negara-negara dengan kekuatan ekonomi yang maju dan stabil. Pengalaman sejarah tersebut telah memberikan inspirasi bagi sejumlah ahli ekonomi pembangunan untuk menerapkan model serupa pada Negara-negara terbelakang atau sedang membangun.
2.      Pendekatan Internasional Strukturalis
a)      Model ketergaantungan “neo-Kolonial”
b)      Model Paradigma Salah

F.     Perubahan Rezim Internasional
Ada beberapa rezim internasional yang dikenali dari peranan suatu institusi, misalnya rezim moneter internasional yang mengatur akses kesumber kredit eksternal bagi tujuan neraca pembayaran. Kemudian adapula yang disebut dengan rezim perdagangan internasional yang mengatur akses kepada sumber perdagangan dunia secara bebas.
Perubahan rezim sangat diinginkan oleh kebanyakan Negara berkembang karena konsep keuntungan dan kerugian bersama ternyata juga tidak pernah ada dalam realitas.
Pembahasan mengenai dasar-dassar pemikiran suatu model perubahan rezim internasional kontemporer yang disandarkan atas proses ekonomi dalam pandangan dunia ketiga, juga dimulai dengan banyaknya perubahan ekonomi itu sendiri serta kemajuan sains dan teknologi abad ini.

G.    Masalah Ketergantungan dan Keterbelakangan
Salah satu persoalan sentral dalam proses ekonomi poltik dinegara-negara terbelakang adalah implementasi teori atau konsep-konsep terpakai bagi pembangunan nasional. Namun pembangunan tersebut acapkali terhambat oleh berbagai factor, seperti kekurangan modal, kekurangan tenaga ahli, dan kondisi keterbelakangan itu sendiri.
a.      Teori ketergantungan dan system dunia
Teori dependensi beserta perubahan-peruhannya yang berkaitan dengan teori system dunia mila-mula muncul sebagai reaksi dari dunia ketiga terhadap Negara-negara maju karna timbulnya gejolak keterbelakangan yang kronis dan berkelanjutan, serta timbulnya gejolak ketergantungan yang sukat diatasi akibat investasi capital dan pinjaman luar negeri yang mengikat berat.
b.      Teori ketergantungan dalam konteks factor internal dan eksternal
Dos santos, dalam karyanya mengidentifikasikan ketergantungan sebagai: suatu keadaan yang membawa pengaruh amat kuat, yang didalamnya perekonomian suatu Negara atau keleompok masyarakat tertentu dibentukdan diwarnai oleh perkembangan dan ekspansi perekonomian Negara atau masyarakat  lainnya.
c.       Teori keterbelakangan
Suatu tesis mengenai keterbelakangan objektifnya adalah memberikan pemahaman dasar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya keterbelakangan Negara-negara dunia ketiga karna factor internal dan eksternal yang bersangkutan.
d.      Kesalingtergantungan
Bagi Negara-negara terbelakang atau sedang berkembang sesungguhnya masih belum terlambat untuk bangkit dari keterbelakangannya, mempertegas kapabilitas dirinya sehingga mampu mengubah dari ketergantungan dengan tingkat kesalingtergantungan, kemudian dari tingkat terbelakang ketingkat kemajuan dengan mengikuti arus global yang sudahtidak mungkin dicegah walaupun diketahui hal itu merupakah proses status-quo Negara-negara adidaya ekonomi dan politik didunia.

H.    Teori dan Konsep Bantuan Luar Negeri
Istilah bantuan luar negeri dapat diartikan sebagai tindakan-tindakan Negara, masyarakat, tau lembaga-lembaga masyarakat atau lembaga lainnya yang berada pada suatu wilayah tertentu ataupun pasar tertentu diluar negeri, memberikan bantuan berupa pinjaman, member hibah ataupun penanaman modal mereka terhadap pihak tertentu dinegara lainnya.
Motivasi Pemberian Bantuan Luar Negeri
â      motivasi politik
â      motivasi ekonomi
Motivasi penerimaan Bantuan Luar Negeri
â      alasan ekonomi
â      alas an moralitas/kemanusiaan
â      alasan strategis




I.       Badan-badan Multilateral dan Bilateral
Ada dua macam lembaga yang mengurus bantuan luar negeri, pertama badan internasional yang mengurus bantuan luar negeri dan ketentuan yang ditetapkanoleh Negara anggotanya. Kedua, pada setiap Negara pemberi bantuan biasanya dibentuk suatu badan yang mengurus pemberian bantuan tersebut dibawah otoritas pemerintahannya masing-masing.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa website membuat blog yang populer

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL