MAKALAH MANAJEMEN BISNIS PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN






ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan anugerah-Nyalah maka makalah ini dapat diselesaikan. Dalam makalah ini membahas tentang PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN…..
Tak lupa kami mengucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sampai selesai, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pepatah mengatakan TAK ADA GADING YANG TAK RETAK,demikian pula dengan makalah sederhana yang telah kami susun ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Kupang, Oktober 2012

                                                                                                                    
Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
LATAR BELAKANG 1
RUMUSAN MASALAH 1
TUJUAN PENULISAN 1
MANFAAT PENULISAN……………………………………………………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………………….2
A.      MODEL PERUBAHAN ORGANISASIONAL TERENCANA..………………………………………………………………  2
B.      MENCETUSKAN PERUBAHAN……………………………………………………………………….……………………………  2
C.      MENERAPKAN PERUBAHAN………………………………………………………………………………………………………..3
D.      JENIS-JENIS PERUBAHAN TERENCANA…………………………………………………………………………………………4
E.       PERUBAHAN BUDAYA/ORANG-ORANG……………………………………………………………………………………….5
F.       PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA……………………………………………………………………………………………………………5
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………………….10
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………… 11


BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Perubahan dapat dilakukan dengan meneliti tern-tren eksternal, pola-pola, dan kebutuhan para manajer menggunakan perubahan terencana untuk membantu organisasi beradaptasi pada masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan eksternal.
Setelah kebutuhan akan perubahan dirasakan dan dikomunikasikan, maka perubahan pun harus dimulai.
Untuk mengatur proses penerapan dengan efektif, manajer-manajer harus menyadari alasan dari perlawanan karyawan dan mempersiapkan diri menggunakan teknik-teknik untuk mendapatkan kerjasama karyawan. 
Perubahan berarti perubahan dalam nilai, norma, sikap, kepercayaan, dan perilaku karyawan.

B.   RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembahasan ini, yaitu:
1.      Menjelaskan model perubahan organisasional terencana
2.      Menjelaskan tentang pencetusan perubahan
3.      Menjelaskan mengenai penerapan perubahan
4.      Menjelaskan tentang jenis-jenis perubahan terencana
5.      Menjelaskan tentang perubahan budaya/orang-orang
6.      Menjelaskan tentang pengembangan SDM berbasis kompetensi sebagai upaya meningkatkan kinerja

C.   MANFAAT PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui dan meningkatkan pola pikir ilmiah mahasiswa mengenai perubahan dan perkembangan secara luas.

D.   TUJUAN PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah mempermudah pembaca dalam mempelajari Perubahan dan Perkembangan beserta dengan teori-teori yang berkaitan dan dapat dijadikan bahan referensi dalam proses pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN

MODEL PERUBAHAN ORGANISASIONAL TERENCANA
Perubahan dapat dilakukan dengan meneliti tern-tren eksternal, pola-pola, dan kebutuhan para manajer menggunakan perubahan terencana untuk membantu organisasi beradaptasi pada masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan eksternal. Urutan perubahan terdiri dari 4 kejadian, yaitu:
1.      Adanya kekuatan internal dan eksternal untuk perubahan
2.      Para manajer organisasi memantau kekuatan-kekuatan ini dan menyadari sebuah kebutuhan akan perubahan
3.      Kebutuhan yang dirasakan memicu pencetusan akan adanya perubahan
4.      Penerapan.
Sekarang kita akan berpaling pada sebuah diskusi singkat dari aktivitas-aktivitas spesifik yang berasosiasi dengan dua kejadian pertama-kekuatan-kekuatan untuk perubahan dan kebutuhan yang dirasakan untuk direspons organisasi.
Kekuatan-kekuatan untuk perubahan
-          Kekuatan dari lingkungan
-          Kekuatan internal
Kebutuhan akan perubahan
Kekuatan-kekuatan eksternal atau internal diterjemahkan menjadi dirasakannya kebutuhan akan perubahan dalam organisasi. Banyak orang tidak bersedia untuk berubah sampai mereka merasakan adanya masalah atau krisis.
MENCETUSKAN PERUBAHAN
Setelah kebutuhan akan perubahan dirasakan dan dikomunikasikan, perubahan harus dimulai. Ini adalah tahap penting dalam manajemen perubahan-tapah dimana dikembangkan ide-ide untuk memecahkan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan.respons yang dapat dibuat oleh sebuah organisasi adalah untuk mencari atau menciptakan sebuah perubahan untuk dipakai.


Pencarian
Pencarian adalah proses pembelajaran mengenai perkembangan-perkembangan terkini didalam atau luar organisasi yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan akan perubahan yang dirasakan.
Kreativitas
Kreativitas adalah dihasilkannya idde baru dan segar yang dapat memenuhi kebutuhan yang timbul atau menawarkan peluan bagi organisasi. Kreativitas adalah langkah pertama yang penting dalam inovasi, dimana hal tersebut vital bagi keberhasilan organisasional dalam jangka panjang.
Pejuang-pejuang ide dan tim-tim spekulasi baru
Definisi formal dari seorang pejuang ide adalah seorang yang melihat kebutuhan dan berjuang untuk perubahan produktif dalam organisasi.
Sebuah tim spekulasi baru adalah unit dalam sebuah organisasi yang terpisah dari yang lainnya dan bertanggung jawab untuk mengembangkan serta mencetuskan inovasi utama.
MENERAPKAN PERUBAHAN
Salah satu halangan bagi manajer adalah bahwa para karyawannya seringkali melawan perubahan untuk alasan yang tidak jelas. Untuk mengatur proses penerapan dengan efektif, manajer-manajer harus menyadari alasan dari perlawanan karyawan dan mempersiapkan diri menggunakan tenik-teknik untuk mendapatkan kerjasama karyawan. Perubahan utama menyeluruh pada sebuah korporasi dapat menjadi sangat sulit, seperti yang didiskusikan dalam kotak bincang-bincang manajer.
Perlawanan pada perubahan
Pejuang-pejuang ide seringkali menemukan bahwa karyawan-karyawan yang lain tidak merasa antusias dengan ide-ide baru mereka. Anggota-anggota dari sebuah tim spekulasi baru mungkin akan terkejut bahwa para manajer dalam organisasi umum tidak mendukung atau menyetujui inovasi mereka. Karyawan-karyawan kelihatannya menentang perubahan untuk beberapa alasan.
Analisis lapangan kekuatan
Analisis lapangan kekuatan muncul dari hasil karya Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa perubahan adalah sebuah hasil dari kompetisi antara kekuatan-kekuatan yang mendorong dan yang menahan. Kekuatan pendorong dapat dipersepsikan sebagai maslah atau kesempatan yang menyediakan motivasi atau perubahan dalam organisasi. Kekuatan penahan adalah bermacam-macam rintangan untuk perubahan, seperti kurangnya sumber daya, perlawanan dari manajer-manajer tingkat menengah, atau kurangnya keterampilan karyawan.
Taktik-taktik Penerapan
Taktik lainnya untuk melaksanakan penerapan adalah menggunakan taktik-taktik tertentu untuk mengatasi perlawanan karyawan. Taktik-taktik berikut ini yang telah dirangkum:
1.      Komunikasi dan Edukasi
2.      Partisipasi
3.      Negosiasi
4.      Koersi
5.      Dukungan Manajemen Puncak
JENIS-JENIS PERUBAHAN TERENCANA
Setelah membahas bagaimana pelaksanaan dari pencetusan dan penerapan perubahan, sekarang mari kita melihat jenis-jenis perubahan berbeda yang terjadi dalam organisasi.
Jenis-jenis perubahan organisasional adalah:
1.      Perubahan teknologi
Perubahan teknologi berhubungan dengan proses produksi organisasi-bagaimana organisasi melakukan pekerjaannya.
2.      Perubahan produk baru
Perubahan produk adalah perubahan dalam hal produk atau jasa sebuah organisasi. Inovasi produk baru mempunyai sebuah implikasi yang besar untuk sebuah organisasi karena mereka semua adalah hasil dari sebuah strategi baru dan dapat menentukan sebuah pasar baru.
3.      Perubahan strktural
Perubahan structural melibatkan hierarki dari prioritas, tujuan, karakteristik, prosedur-prosedur administratif, da system manajemen. Hampir semua perubahan pada organisasi diatur masuk dalam kategori perubahan structural.









PERUBAHAN BUDAYA/ORANG-ORANG
Perubahan budaya/orang-orang berarti perubahan dalam nilai, norma, sikap, kepercayaan, dan perilaku karyawan. Perubahan orang-orang hanya ditujukan untuk sedikit karyawan, seperti ketika sekelompok manajer tingkat menengah mengikuti suatu kursus pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan mereka. Perubahan budaya ditujukan pada organisasi secara keseluruhan, seperti ketika Union Pasific Railroad mengubah pola piker dasarnya dengan mengurangi birokrasi dan memfokuskan karyawan pada pelayanan pelanggan dan kualitas melalui kerjasama tim serta partisipasi karyawan.
Pelatihan dan Perkembangan
Pelatihan adalah salah satu pendekatan yang sering dilakukan untuk pola pikir organisasi. Sebuah perusahaan dapat menawarkan program-program pelatihan pada sekelompok besar karyawan untuk subyek-subyek seperti kerjasama tim, perbedaan, kecerdasan emosional, lingkaran kualitas, keterampilan konumikasi, atau manajemen partisipatif.
Perkembangan Organisasional
Perkembangan organisasional adalah sebuah perubahan sistematis dan terencana yang menggunakan pengetahuan dan teknik ilmu perilaku untuk meningkatkan kesehatan dan efektivitas organisasi melalui kemampuannya untuk beradaptasi pada lingkungan, meningkatkan hubungan-hubungan internal, serta meningkatkan kemampuan pembelajaran dan pemecahan masalah.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA
Kompetensi
Kompeten adalah keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Kompeten harus dibedakan dengan kompetensi, walaupun dalam pemakaian umum istilah ini digunakan dapat dipertukarkan. Upaya awal untuk menentukan kualitas dari manajer yang efektif didasarkan pada sejumlah sifat-sifat kepribadian dan keterampilan manajer yang ideal. Ini adalah suatu pendekatan model input, yang fokus pada keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan-keterampilan ini adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu. Dengan munculnya manajemen ilmiah, perhatian orang-orang berbalik lebih pada perilaku para manajer efektif dan pada hasil manajemen yang sukses. Pendekatan ini adalah suatu model output, dengan mana efektivitas manajer ditentukan, yang menunjukkan bahwa seseorang telah mempelajari bagaimana melakukan sesuatu dengan baik.
Terdapat perbedaan konsep tentang kompetensi menurut konsep Inggris dan konsep Amerika Serikat. Menurut konsep Inggris, kompetensi dipakai di tempat kerja dalam berbagai cara. Pelatihan sering berbasiskan kompetensi. Sistem National Council Vocational Qualification (NCVQ) didasarkan pada standar kompetensi. Kompetensi juga digunakan dalam manajemen imbalan, sebagai contoh, dalam pembayaran berdasarkan kompetensi. Penilaian kompetensi adalah suatu proses yang perlu untuk menyokong inisiatif-inisiatif ini dengan menentukan kompetensi-komptensi apa yang karyawan harus perlihatkan.
Pendapat yang hampir sama dengan konsep Inggris dikemukakan oleh Kravetz (2004), bahwa kompetensi adalah sesuatu yang seseorang tunjukkan dalam kerja setiap hari. Fokusnya adalah pada perilaku di tempat kerja, bukan sifat-sifat kepribadian atau keterampilan dasar yang ada di luar tempat kerja ataupun di dalam tempat kerja.
Kompetensi mencakup melakukan sesuatu, tidak hanya pengetahuan yang pasif. Seorang karyawan mungkin pandai, tetapi jika mereka tidak menterjemahkan kepandaiannya ke dalam perilaku di tempat kerja yang efektif, kepandaian tidak berguna. Jadi kompetensi tidak hanya mengetahui apa yang harus dilakukan. (http://deroe.wordpress.com/2007/10/05/kompeten-dan-kompetensi/)
            Menurut Spencer and Spencer (1993) Kompetensi didefinisikan sebagai Underlying characteristic’s of an individual which is causally related to criterion- referenced effective and or superior performance in a job or situation. Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya.
            Secara general, kompetensi sendiri dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. Dalam sejumlah literatur, kompetensi sering dibedakan menjadi dua tipe, yakni soft competency atau jenis kompetensi yang berkaitan erat dengan kemampuan untuk mengelola proses pekerjaan, hubungan antar manusia serta membangun interaksi dengan orang lain. Contoh soft competency adalah: leadership, communication, interpersonal relation, dll. Tipe kompetensi yang kedua sering disebut hard competency atau jenis kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan fungsional atau teknis suatu pekerjaan. Dengan kata lain, kompetensi ini berkaitan dengan seluk beluk teknis yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditekuni. Contoh hard competency adalah : electrical engineering, marketing research, financial analysis, manpower planning, dll.

Program Pelatihan dan Pengembangan Pegawai
Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Tetapi apabila dilihat dari sasarannya, pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
            Terdapat beberapa keuntungan dengan dilakukannya pelatihan dan pengembangan bagi pegawai yang pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi organisasi diantaranya :
1.Mendorong pencapaian pengembangan diri pegawai
2.Memberikan kesempatan bagi pegawai untuk berkembang dan memiliki pandangan tentang masa depan kariernya.
3.Membantu pegawai dalam menangani konflik dan ketegangan.
4.Meningkatkan kepuasan kerja dan prestasi kerja
5.Menjadi jalan untuk perbaikan keterampilan dalam bersosialisasi dan  berkomunikasi.
6.Membantu menghilangkan ketakutan dalam mencoba hal-hal baru dalam pekerjaan
7.Menggerakkan pegawai untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
Berdasarkan hal-hal di atas maka pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia memberikan dampak yang baik terhadap kinerja pegawai tersebut sebagai individu. Hal ini jelas akan membawa peningkatan terhadap kinerja organisasi apabila pelatihan dan pengembangan pegawai dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Pengembangan SDM dirasakan sangat penting karena tuntutan pekerjaan yang sangat kompleks akibat kemajuan teknologi dan kompetisi diantara berbagai organisasi, sangat membutuhkan pengembangan pegawai yang baik.
Beberapa tujuan dari pengembangan pegawai diantaranya :

1.Meningkatkan produktivitas kerja
2.Meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-mesin
3.Mengurangi tingkat kecelakaan pegawai
4.Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan untuk konsumen perusahaan dan atau organisasi
5.Menjaga moral pegawai yang baik
6.Meningkatkan karier pegawai
7.Meningkatkan kecakapan manajerial pegawai

Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi
Dalam mengungkap kinerja organisasi Nickson (2007:169) mengutip pendapat Armstrong mengenai yaitu :
            “Performance management is about getting better results from the organization, teams and individuals by understanding and managing performance within an agreed framework of planned goals, standards and competing requirements. It is a process for establishing shared understanding about what is to be achieved, and an approach to managing and developing people in a way which increases the probability that it will be achieved in the short and long term. It is owned and driven by management.”

            Berdasarkan pendapatnya di atas dapat dikatakan bahwa kinerja organisasi diperoleh dari pengelolaan berbagai tujuan, sasaran dan pengembangan sumber daya manusia di dalamnya dalam rangka mencapai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan. Sejauh mana pimpinan menghendaki SDM organisasinya berkembang maka pimpinan tersebut memiliki kewenangan dalam mewujudkan pengembangan SDM melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pelatihan sesuai dengan masing-masing kompetensi yang dimiliki pegawainya.
            Berbagai upaya pengembangan SDM hendaknya didukung oleh beberapa faktor diantaranya:
1.Terdapat seleksi SDM yang baik untuk benar-benar menciptakan pegawai yang berkualitas
2.Merancang keselarasan antara kebutuhan organisasi dan kemampuan pegawai
3.Menyediakan sarana, prasarana dan teknologi yang sesuai untuk pengembangan pegawai
4.Komitmen yang tinggi dari setiap elemen organisasi untuk melakukan pengembangan pegawai secara berkesinambungan.
Apabila daya dukung organisasi sudah dapat berjalan secara simultan maka pengembangan sumberdaya manusia berbasis kompetensi akan dapat memberikan dampak baik bagi peningkatan kinerja organisasi. Hal ini terjadi karena sumberdaya manusia yang berkembang secara kompeten merupakan suatu kondisi dimana seluruh elemen internal organisasi siap untuk bekerja dengan mengandalkan kualitas diri dan kemampuan yang baik.
Pada level tertentu dimana kondisi di atas sudah mampu tercipta dalam suatu organisasi maka kinerja individu organisasi menjadi cerminan bagi kinerja organisasi. Terdapat banyak tantangan dalam menciptakan situasi kondusif bagi organisasi untuk meningkatkan kinerjanya dan pengembangan SDM merupakan salah satu hal yang patut kian dilakukan. Organisasi yang menghendaki kinerja yang optimal dibutuhkan pula konsistensi dari manajemen mengenai pengelolaan pegawai yang baik dan proporsional serta menciptakan hubungan kerja yang efektif.















BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Perubahan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dalam organisasi. Tren-tren masa kini membutuhkan perubahan mendalam dalam organisasi dan dapat diasosiasikan dengan perpindahan pada organisasi yang belajar, yang merangkul pembelajaran dan perubahan terus-menerus. Para manajer harus berpikir bahwa perubahan mempunyai empat elemen untuk berubah. Teknik-teknik pencetusan perubahan termasuk mendesain organisasi untuk kreativitas, mendorong agen-agen pengubah, serta membuat tim-tim spekulasi baru dan incubator ide. Langkah akhir adalah penerapan. Analisis lapangan kekuatan adalah salah satu teknik mengenali rintangan-rintangan yang seringkali dapat dihilangkan.
Pengembangan SDM yang berbasis kompetensi juga dapat membantu organisasi untuk  memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan handal dalam bekerja. Melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pelatihan, kompetensi SDM akan lebih optimal dan berujung pada meningkatnya kinerja organisasi melalui penjabaran serta operasionalisasi visi dan misinya.











DAFTAR PUSTAKA

Richard L. Daft “management”,Salemba Empat.
Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia : Strategi Unggulan Kompetitif. BPFE. Yogyakarta.
Greer, Charles R. 1995. Strategy and Human Resources: a General Managerial Perspective. New Jersey: Prentice Hall.
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Nickson, Dennis. 2007. Human Resources Management for The Hspitality and Tourism Industries. Elsevier. Burlington.
Ryllatt, Alastair, et.al, 1995. Creating Training Miracles. AIM. Australia.
Spencer, N.Lyle and Spencer, M. Signe. 1993. Competence at Work : Models for Superrior Performance. John Wily & Son,Inc. Mew York.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa website membuat blog yang populer

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL