MAKALAH SISTEM EKONOMI INDONESIA
MAKALAH
SISTEM EKONOMI INDONESIA
TENTANG”LINGKUNGAN
MANAJEMEN, ETIKA MANAJERIAL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.”

Nama :
-
Dian Maryani Augustyn
-
Muhamad Asiz
-
Maria W.R Go
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Ekonomi Indonesia ini dengan baik.
Makalah ini mengambil topik tentang “Lingkungan manajemen, etika manajerial,
dan tanggung jawab sosial” Dalam penyusunan makalah ini, walaupun masih jauh
dari kesempurnaan tetapi penulis sangat berharap semoga makalah ini
mendatangkan manfaat bagi para pembaca. Penulis juga menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan
maupun dari segikonteksnya. Oleh karena itu penulis sangat berlapang hati untuk
menerima masukan berupa kritik dan saran yang mungkin bisa membantu penulis
dalam penyusunan makalah selanjutnya sehingga menjadi lebih baik.
Akhir kata,penulis
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG.
Lingkungan
operasi bisnis makin bersifat dinamis, sehingga manajer diharuskan untuk
siap bereaksi dan merespon hingga perubahan lingkungan terkecil. Agar efektif,
manajer harus memonitor dan
merespons lingkungan-pandangan system terbuka. Peristiwa-peristiwa yang paling
berdampak hebat bagi
sebuah perusahaan biasanya berasal dari lingkungan eksternal. Selain itu
globalisasi dan pergolakan sosial
di dunia memberikan pengaruh-pengaruh baru bagi perusahaan sehingga membuat
seluruh manajer
makin sadar akan lingkungan internasional. Budaya perusahaan dibentuk oleh
lingkungan eksternal
dan merupakan bagian
yang penting dari konteks dimana para manajer
melakukan perkerjaan mereka.
Dalam perusahaan yang berada di
lingkungan yang tidak pasti, semua hal terasa berubah. Dalam kasus ini kualitas
yang penting bagi seorang manajer
baru adalah tanggung jawab yang mencakup kualitas berpikir terbuka dan sosok
pemikir mandiri. Di lingkungan yang
stabil, manajer
berpikir tertutup dapat mencapai
kinerja yang baik karena hampir
semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan
cara-cara lama. Skor tinggi untuk ketiga hal tersebut menunjukkan rasa tanggung
jawab yang lebih tinggi dan kesesuaian dengan lingkungan yang tidak pasti.
BAB
II
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN
MANAJEMEN,ETIKA MANAJAREIAL,
DAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
A.LINGKUNGAN
MANAJEMEN
Lingkungan
organisasi eksternal meliputi semua elemen yang berada diluar organisasi tetapi
berpotensi untuk mempengaruhi organisasi. Lingkungan itu termasuk para pesaing,
sumberdaya, teknologi, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi organisasi .
Lingkungan
umum adalah lapisan lingkungan eksternal yang mempengaruhi organisasi secara
tidak langsung. Lingkungan ini meliputi faktor sosial, demografi, dan ekonomi yang
mempengaruhi semua organisasi secara merata. Kenaikan dalam dalam tingkat
inflasi atau presentase penumpukan karir dalam tenaga kerja merupakan bagian
dan lingkunagn umum organisasi. Peristiwa-peristiwa ini tidak mengubah operasi
sehari-hari secara langsung tapi sangat mempengaruhi semua organisasi pada
akhirnya.
Organisasi juga mempunyai sebuah
lingkungan internal, yang meliputi elemen-elemen yang berada di dalam
organisasi. Lingkungan internal terdiri dari para karyawan manajemen, dan
terutama budaya perusahaan, yang mendefinisikan perilaku karyawan dalam
lingkungan internal dan seberapa baik organisasi akan beradaptasi dengan
lingkungan eksternal.
·
Lingkungan Eksternal.
1. Lingkungan
ini meliputi lingkungan umum :
-
Faktor sosial,
karakteristik sosial budaya yang penting adalah distribusi geografis dan
kepadatan penduduk, usia, serta tingkat pendidikan. Dari lingkungan umum
menggambarkan karakteristik demografis
-
Faktor Demografis.
Profil demografis sekarang merupakan dasar dari tenaga kerja dan konsumen di
masa mendatang
-
Faktor ekonomi,
menggambarkan kondisi ekonomi umum dari Negara atau wilayah tempat organisasi
beroperasi. Daya beli konsumen, tingkat pengangguran, dan tingkat bunga
merupakan bagian dari lingkungan ekonomi sebuah organisasi. Karena organisasi
sekarang beroperasi dalam sebuah lingkungan global, faktor ekonomi telah
semakin menjadi rumit dan menciptakan lebih banyak ketidak pastian bagi para
manajerial.
2. Lingkungan
tugas :
-
Pelanggan. Masyarakat
dan organisasi dalam lingkungan yang memperoleh barang dan jasa dari organisasi
adalah pelanggan sebagai penerima, hasil organisasi, pelanggan adalah penting
karena mereka menentukan kesuksesan organisasi.
-
Pesaing. Organisasi/
perusahaan lain dalam industry atau tipe pesaing bisnis yang sama, yang
menyediakan barang atau jasa pada kelompok konsumen yang sama, disebut sebagai
pesaing.
-
Pemasok. Bahan baku yang
digunakan organisasi untuk menghasilkan produknya disediakan oleh para pemasok.
Hubungan antara produsen dan pemasok secara tradisional berlawanan, namun
banyak perusahaan menemukan bahwa kerja sama adalah kunci untuk menghemat uang,
mempertahankan kualitas, dan mempercepat produk menuju pasar
-
Pasar tenaga kerja,
menggambarkan orang-orang dilingkungan yang dapat direkrut untuk bekerja bagi
organisasi.
·
Lingkungan Internal
terdiri dari :
-
Para karyawan (sumber
daya manusia )
Kemajuan organisasi ditentukan oleh SDM, dimana
ancaman atau pengaruh eksternal akan mempengaruhi kemajuan dan kehancuran
organisasi, tergantung SDM di dalam organisasi itu.
-
Manajemen, yaitu
pengaturan dari organisasi tersebut ( visi-misi, struktur kepengurusan,
pembagian tugas, perencanaan, dll.
-
Budaya adalah
serangkaian nilai-nilai kunci, keyakinan dan pengertian yang disebarkan oleh
para anggota organisasi budaya itu menciptakan perasaan memilki, membentuk
komunitas, dan perhatian yang mendukung elemen-elemen lain seperti kerja tim
dan strategi partisipatif. Budaya dari sebuah organisasi pembelajar menghargai
pengambilan resiko, perbaikan, dan perubahan.
B. ETIKA
MANAJERIAL
Secara umum, etika adalah aturan mengenai
prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku seseorang atau
kelompok mengenai apa yang baik atau buruk, benar atau salah. Etika menyusun
standar mengenai apa yang baik atau buruk dalam melaksanakan dan membuat
keputusan. Etika berhubungan dengan nilai-nilai internal yang merupakan bagian
dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang berkaitan dengan tanggung
jawab sosial yang berhubungan dengan lingkungan eksternal. Suatu masalah, etika
berada dalam situasi ketika tindakan seseorang atau organisasi dapat merugikan
atau menguntungkan orang lain.
Etika dapat lebih jelas dipahami jika,
dibandingkan dengan perilaku yang di atur oleh undang—undang dan pilihan bebas.
Perilaku manusia di golongkan dalam 3 kategori, yaitu yang pertama adalah
aturan hokum dimana nilai dan standar ditulis dalam sistem legal dan dapat
dipaksakan di pengadilan. Dalam bidang ini, para pembuat undang-undang telah
mengatur bahwa orang-orang dan perusahaan harus berlaku sedemikian rupa,
seperti mendapat izin mengemudi mobil atau membayar pajak perusahaan. Bidang
pilihan bebas merupakan kebalikan dari aturan hukum dan menyangkut perilaku
yang tidak dapat disentuh oleh hukum, dimana individu atau organisasi menikmati
kebebasan sepenuhnya. Dalam bidang etika, tidak mempunyai aturan hukum
tertentu, namun mempunyai standar yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan
nilai-nilai bersama mengenai aturan modal yang mengatur seorang individu atau
perusahaan. Dibidang aturan hukum, kepatuhan ditunjukkan pada undang-undang
yang di tentukan oleh sistem legal. Dibidang perilaku yang etis, kepatuhan
ditunjukkan pada norma dan standar yang tidak dapat dipaksakan, yang telah
disadari individu atau perusahaan. Sebuah keputusan yang dapat di terima secara
etis merupakan keputusan yang dapat diterima secara legal maupun secara moral
bagi komunitas yang lebih besar.
C. TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Menurut Carrol tanggung jawab sosial, dari sudut pandang strategisnya
bahwa suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya
bagi masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya. Ketika bisnis mulai
mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat cenderung menanggapi melalui
pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis.
Carroll menyatakan bahwa manajer
organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab yakni :
1. Tanggung jawab ekonomi yakni
memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi masyarakat.
2. Tanggung jawab hukum yakni perusahaan
diharapkan mentaati hukum yang ditentukan oleh pemerintah
3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan
diharapkan dapat mengikuti keyakinan umum mengenai bagaimana orang harus
bertindak dalam suatu masyarakat.
4. Tanggung jawab kebebasan memilih
yakni tanggung jawab yang diasumsikan bersifat sukarela.
Dari keempat tanggung jawab tersebut,
tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang
harus dimiliki perusahaan. Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka
perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan
kebebasan memilih.
Terdapat dua pandangan tentang kepada
siapa organisasi bertanggung jawab sosial, yaitu sebagai berikut :
1. Model Pemegang saham (Shareholder)
Pandangan tentang tanggung jawab social
yang menyebutkan bahwa sasaran organisasi yang utama adalah memaksimalkan
keuntungan bagi manfaat para pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila
keuntungan meningkat, maka nilai saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham
akan meningkat juga.
2. Model Pihak yang berkepentingan
(Stakeholder)
Teori tentang tanggung jawab social
perusahaan yang mengatakan bahwa tanggung jawab manajemen yang terpenting,
kelangsungan hidup jangka panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai
dengan memuaskan keinginan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan (bukan hanya pemegang saham).
Ada beberapa alasan mengapa sebuah
perusahaan memutuskan untuk menerapkan CSR sebagai bagian dari aktifitas
bisnisnya, yakni :
1. Moralitas : Perusahaan harus
bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan terutama terkait
dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal
tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
2. Pemurnian Kepentingan Sendiri
: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan
dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
3. Teori Investasi : Perusahaan
harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang dilakukan
akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
4. Mempertahankan otonomi
: Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk
menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja
dalam pengambilan keputusan manajemen.
. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan.
1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi
reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri
dari tanggung jawab social. Contohnya, perusahaan tembakau di masa lalu
cenderung untuk menghindarkan diri dari isu yang menghubungkan konsumsi rokok
dengan peluang penyakit kanker. Akan tetapi, karena adanya peraturan pemerintah
unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan, maka hal tersebut dilakukan oleh
perusahaan rokok.
2. Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab
sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan
legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab
sosial .Perusahaan yang menghindarkan diri dari tanggung jawab
limbah saja berargumen melalui pengacara yang disewanya untuk mempertahankan
diri dari tuntutan hukum dengan berargumen bahwa tidak hanya perusahaannya saja
yang membuang limbah ke sungai ketika lokasi perusahaan tersebut beroperasi,
terdapat juga prusahaan lain yang beroperasi.
3. Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung
jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari
masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini
terkait dengan strategi akomodatif dalam tanggung jawab sosial.contoh
lainnya,perusahaan perusahaan besar pada era orde baru dituntut untuk
memberikan pinjaman kredit lunak kepada para pengusaha kecil, bukan disebabkan
karena adanya kesadaran perusahaan, akan tetapi sebagai langakah akomodatif
yang diambil setelah pemerintah menuntut para korporat untuk lebih
memperhatikan pengusaha kecil.
4. Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa
tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders.
Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap
perusahaan akan terbangun.Dalam jangka panjang perusahaan akan diterima oleh
masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru
akan berpotensi untuk menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang
disandangnya.Langkah yang dapat diambil oleh perusahaan adalah dengan mengambil
inisiatif dalam tanggung jawab sosial, misalnya dengan membuat khusus
penanganan limbah, keterlibatan dalam setiap kegiatan sosial lingkungan
masyarakat atau dengan membarikan pelatihan terhadap masyarakat di sekitar
lingkungan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan perusahaan ekternal
mencakup seluruh unsur-unsur yang berada di luar wilayah perusahaan yang
berpotensi mempengaruhi perusahaan. Linhkungan tersebut mencakup pesaing,
sumber daya, tegnologi, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, namun
tidak mencakup peristiwa-peristiwa yang ssngat tidak berkaitan sehingga
dampaknya dapt di abaikan.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang
memenuhi kriteria etika. Selain etika, dikenal pula istilah Moral atau
Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku personal berdasarkan agama atau
filosofi. Salah satu penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya standar
yang berlaku bagi seluruh dunia mengenai perilaku para pelaku bisnis. Sedangkan
norma dan nilai-nilai budaya berbeda-beda untuk setiap negara dan bahkan antara
daerah geografis dan kelompok-kelompok etnis dalam suatu negara.
B.
KRITIK & SARAN
Inilah hasil diskusi kelompok kami,
Mohon maaf apabila ada salah penulisan dari makalah kami. Kami sadar makalah
kami masih jauh dari kesempurnaan maka dari kami meminta kritik dan saran
apabila ada kesalahan. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kelompok kami dalam menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
DAFT L RICHARD, 2010. MANAJEMEN,SALEMBA
EMPAT: JAKARTA
2.
STEPHEN P.
ROBBINS/MARY COULTER, 2009.MANAJEMEN:DKI
3.
BURHANUDIN,2010.TEORI
PERILAKU ORGANISASIONAL:JAKARTA
Komentar
Posting Komentar